Keluarga yang kesepian 1
Insiden ini bermula dipertengahan bulan Mei lalu, kira-kira sesudah momen yang tidak saya sangka-sangka. Coba baca "Tahun Baru yang Indah". Serta saat ini berlangsung lagi yang saya benar-benar tidak disangka benar-benar.
Pada bulan Mei itu saya ke Jakarta untuk cari pekerjaan, tetapi memang kata orang jika cari pekerjaan itu tidak segampang yang kita sangka, ditambah lagi di kota metropolis. Dalam satu malam minggu saya tersesat pulang serta mendadak saja ada mobil sedan eksklusif mendekatiku. Terus ia mengatakan,
"Hey.. kok.. melamun?" tuturnya.
Saya benar-benar terkejut sekali rupanya yang menyapaku itu ialah seorang wanita cantik serta saya pernah terdiam beberapa menit.
"Eee.. Diberi pertanyaan kko masih diam sich?" wanita itu menanyakan lagi. Lalu saya jawab,
"Ii.. nii.. Tante saya tersesat pulang nih?"
"Ooohh.. Mendingan kamu turut Tante saja yah?"
"Ke mana Tante?" tanyaku.
"Bagaimana jika ke rumah Tante saja yah?" sebab saya pada kondisi bingung sekali serta tanpa ada memikir apa-apa saya langsung mengiyakannya.
Singkat kata saya telah ada di tempat tinggalnya, di perumahan yang super elit. Selanjutnya saya dikenalkan sama anak-anaknya yang pada cantik serta sexynya seperti Mamanya. Oh yah, sesudah saya serta mereka bercakap panjang lebar rupanya Tante yang nolong saya itu namanya ialah Tante Mey Lin yang dipanggil dekat Tante Mey, anak pertama kalinya Mbak Hanny, ia masih kuliah di Kampus populer di Jakarta, anak yang ke-2 namanya Sherly kelas 1 SMU serta yang ke-3 namanya Poppy kelas 1 SMP, mereka berdua di sekolahkan di sekolah yang populer serta favorite di Jakarta.
Meskipun saya baru pertama mengenal, tetapi saya sama bidadari-bidadari yang pada cantik ini rasa-rasanya telah seperti seorang yang sudah lama berpisah. Lalu kami berlima melihat acara TV yang cocok pada saat itu ada adegan panasnya, serta saya curi pandang sama Tante Mey, rasa-rasanya Tante ini tidak tenang serta berasa resah kelihatannya ia telah terangsang akan adegan itu, ditambah ada saya disebelahnya, tetapi Tante ternyata malu sama anak-anaknya. Mendadak Tante mengatakan,
"Hanny, Sherly, Poppy cepat tidur telah malam?" yang pada saat itu memperlihatkan jam 10.30.
"Memangnya mengapa Mami, filmnya kan belum usai", kata Mbak Hanny.
Memang ia keliatannya telah masak benar serta apakah yang akan dilaksanakan Maminya pada saya? Lalu mereka bertiga masuk dalam kamarnya masing tetapi Sherly serta Poppy tidur satu kamar. Serta insiden kira-kira tiga bulan lalu terulang kembali serta benar-benar di luar sangkaan saya.
"Nah dewa saat ini tinggal kita berdua", tuturnya.
"Mrmangnya ada apakah tuch Tante?" kataku bingung.
"Dewa sayang, Tante tidak dapat melakukan perbuatan bebas pada kamu sebab Tante malu sama beberapa anak," demikian timbalnya.
"Dewa mendingan kita ke kamar Tante saja yah, please.. temanin Tante malam hari ini sayang, Tante telah lama sekali tidak dijamah sama lelaki", sekalian memeluk saya serta meminta,
"Yah sayang? Ingin kan?" tuturnya lagi
"Ii.. Yaa, ingin.. Tante?" jawabku grogi. Sebab Tante mau menolongku.
Datang di kamar Tante ternyata tidak dapat metahan lagi nafsunya ia langsung mencium semua badanku, lalu kami berdua tanpa ada berasa telah seperti sepasang kekasih yang telah lama pisah. Sampai kami berdua telah 1/2 bugil, saya tinggal CD saja serta tante Mey tinggal BH serta CDnya. Tante pernah menari-nari di depanku untuk menghidupkan gairahku agar makin nafsu. "Wahh..!! Gile betul nih Tante, kok seperti masih usia 23 tahun saja yah?" gumamku dalam hati. Itu tuch.. Seperti Mbak Hanny anaknya yang pertama. Benar-benar indah badannya, payudara yang besar, kencang serta sekel sekali, pinggulnya yang sexy dengan pantat yang runcing ke atas, enak jika dientot dari belakang? Terus yang sangat mengundang selera lagi vaginanya masih bagus serta bersih. Itu gerutuku dalam hati sekalian lihat Tante menari-nari.
Tante langsung menindihku lalu mencium bibirku dengan ganasnya lalu saya membalasnya, Tante menggesek-gesekkan vaginanya ke penisku yang mulai tegang, ke-2 payudaranya ke dadaku. "Ooohh.. terus.. Tante, gesek.. serta.. Goyang.. yang kerass.. aahh.. oohh.." desahku.
"Dewa sayang itu penismu telah bangun yah, rasa-rasanya ada yang menganjal di vaginaku cinta," kata Tante Mey.
Lalu kami berdua tanpa ada ba.. bi.. bu.. langsung lakukan 69, secara jelas nampak vagina Tante Mey yang merah merekah serta sangat basah sekali, kemungkinan telah terangsang sekali sebab barusan habis menggesek-gesekkan vaginanya ke penisku. Lalu saya menjilat, mencium serta mengisapnya habis-habisan, kupermainan kritorisnya. Tante mengeluh.
"Ooohh.. Eennaakk.. Dewaa.. sayang.. terus.. makan vagina Tante yahh..?"
Begitupun dengan saya, penis rasa-rasanya telah tidak tahan sekali ingin masuk dalam lobang vagina kenikmatannya.
"Ooohh.. yahh.. eenaakk terus.. Tante.. yang cepet kocokkannya..?"
Cclluup.. Ccluupp.. Suara penisku di dalam mulutnya.
"Dewa, vagina Tante telah tidak tahan lagi telah cepet lepasin, cepet masukin saja penis kamu cinta?" Tante Mey meringis meminta.
Selanjutnya saya ambil tempat di atas dengan buka pahanya lebar lalu saya angkat ke atas serta saya mulai memasukkan penisku ke vaginanya. Bblless.. Bleess.. Bblleess..
"Awww.. Yeeahh.. Ssaakiitt.. De.. Waa?"
"Mengapa Tante?"
"Pelan-pelan sayang, vaginaku kan telah lama tidak dientot?"
"Ooohh..?" jawabku.
"Tahan sesaat yah cinta, agar vagina Tante terlatih lagi dimasukin penis," tuturnya.
Selang beberapa waktu,
"Nah Dewa, saat ini kamu bisa masukin serta entot vagina Tante sampai senang yah?"
"Ssiipp.. Siap..!! Tante Mey?"
Memang betul vagina Tante ternyata telah lama tidak dimasukin penis lagi, dapat dibuktikan saya sampai 3x hentakan. Bleess.. Bless.. Bblleess.. Akhir saya masukin semua penisku ke vaginanya. 3x tente Mey menjerit.
"Dewa genjot serta kocok vaginaku sayang?" lalu saya mulai memasuk mengeluarkan penisku dari lamban sampai keras serta cepat sekali. Tante Mey mengeluh serta mendesah.
"Ooohh.. ahh.. enak.. sekalii.. penis kamu Dewaa.., pada akhirnya vagina Tante merasakan lagi penis.. terus.. Entot vagina Taann.. tee.. Dewaa.. Sayaanngg..?" ceracaunya.
"Uuuhh.. Oohh.. Aaahh.. Yeess.. Ennaakk.. vagina Tante seret sekalii.. Kaya vaginanya perawan?" timbalku.
Mendadak, "Dewaa.. Saya ingin keluar nih? penis kamu hebatt..?"
"Nantikan Tante sayang, saya ingin keluar nih..?"
Pada akhirnya Tante Mey orgasme lebih dulu. Crott.. Ccroott.. Crroott.. Banyak cairan yang ada pada vaginanya, rasa-rasanya penisku hangat sekali.
"Tante saya ingin keluar nih..?" kataku, "Dimana nih keluarinnya..?"
"Di dalam vagina Tante saja Dewaa.. Please.. ingin air mani kamu yang hangat..?"
Ccrett.. Ccroott.. Ccrroott..
"Aaarrgghh.. Aarrgghh.. Oohh.. Mmhh.. Nikmat vagina Tantee..?" erangku.
Lalu saya serta tente tidur nyenyak, sebab kecapaian karena pertarungan yang seru barusan. Seputar jam 12 malam rasa-rasanya penisku ada yang mengulum serta mengocoknya. Rupanya Mbak Hanny,
"Ada apakah Mbak?" tanyaku.
Wah edan ia, sekalian mengocok penisku di dalam mulutnya, tangan kirinya menusuk-nusuk vaginanya sendiri. Ia mengatakan,
"Dewa saya ingin dong dientot kaya mami barusan, yah.. please.."
Ia menegaskan, "Dewa tolong Mbak yah sayang, vagina Mbak juga rindu tidak ngentot lagi, Mbak baru putus sama pacar habis tidak muasin vagina Mbak," sekalian menuntun tangan kananku untuk mengelus-elus vaginanya.
"Iyah deh Mbak, saya akan berupaya dengan beberapa langkah agar bisa membuat vagina Mbak jadi suka sama penis saya," jawabku vulgar.
"Kita entotannya dilantai karpet saja yah?" kata Mbak Hanny. Tetapi masih di kamar itu, "Saya takut mengganggu Mami yang habis kamu entotin vaginanya, entar Mami bangun lagi jika ngentotnya diranjang," ia menegaskan.
Mbak Hanny langsung telanjang bundar. Kami juga bercumbu, sama-sama menjilat, mencium, mengisap seperti umumnya, dengan hasrat yang benar-benar menggebu-gebu sekali. Serta saat ini saya mulai masukkan penisku ke lubang vaginanya, sebab ia telah gatel sekali melihat barusan saya ngentotin Maminya. Karena itu saya langsung saja, masukan penisku. Bleess.. Bless.. Bleess..
"Aw.. Oohh.. Aahh.. Yyeess..?" erangnya.
"Sakit Mbak?" tanyaku.
"Tidak cinta, terusin saja enak sekali kok?"
Saya langsung mengkocoknya, plak.. plakk.. plokk.. plookk..? suara paha kami berdua beradu..?
"Vagina Mbak enaakk.. Sekali sich..?" sekalian saya menggoyahkan pinggulku, terus ia menyeimbangi goyanganku dengan arah yang bersimpangan sehigga betul-betul terbenam semua penisku ke vagina surga kenikmatannya.
"Oohh.. ennak.. Dee.. waa.. terus.. entot.. mee.. meekk.. Mmbaakk.. sayyaanngg..?"
Pada akhirnya akupun ngentot lagi sama vaginanya Mbak Hanny, tetapi Maminya tidak sedikitpun bangun kemungkinan lelah main sama saya, habis saya buat badannya serta vaginanya melayang. Lagi asyik-asyiknya ngentotin vaginanya Kak Hanny, mendadak terdengar suara.
"Iiihh.. Kakak lagi ngapain?" dengar suara itu, saya kaget. Ternyata Shelly serta Poppy sedang asyik serta santainya lihat saya ngentot sama kakaknya.